Hujan dan Perspektif Tentangnya

s
Saya sudah punya niat menulis sebuah cerpen tentang hujan sesaat setelah saya bertaruh dengan si manis Shellvie, teman dan adik kelas saya di kampus. Ceritanya begini: waktu itu banyak orang yang berkeluh kesah tentang hujan yang tidak kunjung turun membasahi bumi kota Maumere. Saya lantas membuat analisis dadakan ala 'orang pintar' bahwa hujan akan turun sesaat setelah perhelatan ETMC berlangsung. Saya posting statement ini sebagai status di salah satu grup publik dan ditantang oleh si Shellvie tadi. Saya bersikeras 3 hari setelah Persami juara (ini juga feeling saya pra pertandingan final), hujan akan turun. Adik nona tadi bilang kalau saya berani jangka waktunya diperpendek. Saya awalnya tidak mau, tetapi karena agak sedikit gensi maka saya iya-kan saja. Satu hari setelah laga final ETMC hujan akan turun. smile emotikon Dan setelah menunggu hingga pukul 24:00, hari Sabtu, tanggal 14 itu, hujan tidak turun. Ia baru turun dua hari sesudahnya, tepat tiga hari setelah final ETMC. Sial... Saya kalah!

Komentar-komentar tentang hujan yang tidak kunjung turun juga saya dengar dari mama-mama yang saya temui di kebun belakang rumah. September sudah lama pergi dan hujan tidak kunjung turun. Hajatan sako seng sepertinya sia-sia. Panas yang menyengat menghantar kembali memori tentang gempa 1992. Yah.. Para petani mungkin jadi orang yang paling cemberut dan merasa kesal dengan kekeringan yang berkepanjangan ini, dan para penduduk pesisir pantai utara seperti kami mungkin yang paling gelisah dengan anomali cuaca yang sarat ingatan afeksi ini.

Dan yang menurut saya paling merisaukan adalah ketika seorang pemuda yang sedang berniat berkenalan dengan seorang pemudi mendapat kesempatan pertamanya-jalan di malam minggu dengan orang yang ingin ia kenal, harus mendekam di rumah karena hujan membatalkan niat itu. Atau barangkali ada yang berdoa supaya hujan turun dan niat itu terbatalkan!
Ups!

Samapai setelah catatan ini saya buat,saya belum menghasilkan sebuah cerpen tentang hujan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar