Karmelit INTIM ‘On Stage’

Para Karmelit memang dikenal sebagai biarawan Katolik yang menghidupi spiritualitas kontemplatif yang cukup ketat. Namun siapa sangka, di balik clausura biara, mereka berusaha mengasah potensi musikal yang mumpuni. Hal ini ditunjukan oleh para Karmelit Indonesia Timur (INTIM), khususnya para frater Biara Karmel Bo. Dionisius Maumere dalam sebuah konser Paskah yang digelar di Gedung OMK, Paroki San Juan, Lebao, Keuskupan Larantuka. Konser yang digelar pada Rabu, 6 April 20015 ini bertujuan menggalang dana pendidikan bagi para Karmelit muda. Konser ini mendapat antusiasme yang tinggi dari warga dan didukung sepenuhnya oleh pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur.

Dalam konser kali ini, para Karmelit membawakan lagu-lagu Paskah dari zaman klasik, modern, hingga inkulturasi dan berbagai lagu hiburan. Konser yang dibagi ke dalam tiga babak ini disusun dengan sangat taktis, mulai dari lagu-lagu bernuansa sendu dan tobat khas Karmel, lagu-lagu kebangkitan dan berpuncak pada persembahan lagu-lagu hiburan rakyat. Bo. Dionisius Choir yang dipimpin oleh Fr. Yoman Sungga, O.Carm mampu mengaduk-aduk emosi penonton dari lagu ke lagu. Acara semakin meriah ketika Redion Voice tampil dengan berbagai lagu hiburan tradisional seperti Lui E, Mogi Deo Keze Walo, Bale Nagi, hingga Kelimutu. Kelompok vokal grup Karmel yang berdiri pada tahun 2007 dan telah merilis tiga album pop rohani ini juga membawakan lagu-lagu dari album-album mereka. Penonton dipaksa beranjak dari tempat duduk mereka dan ikut bergoyang mengikuti irama Ja’i hingga Dolo-Dolo yang dibawakan oleh Redion Voice diiringi oleh para pemusik dari Redion Acoustic.

Bagi para Karmelit sendiri, konser ini menjadi suatu bentuk usaha mandiri para frater dalam menggalang dana bagi proses formasi dan pendidikan yang sedang mereka geluti. Lebih jauh dari pada itu, konser ini merupakan suatu bentuk promosi panggilan yang cukup efektif. Penampilan para Karmelit dengan gaya khas mereka adalah suatu bentuk ekspresi spiritualitas yang menggerakkan hati umat untuk mengenal dan mengalami hidup doa, persaudaraan, dan pelayanan yang hadir sebagai kharisma Karmel. Kehadiran para Karmelit di kota Reinha adalah sebuah panggilan bagi umat, panggilan untuk mengikuti semangat Injil Yesus Kristus dalam pendakian menuju puncak Gunung Karmel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar